PURWOKERTO – Staf Khusus Presiden Bidang Pangan dan
Energi, Hariyanto mendatangi rumah Tasripin di Desa Gunung Lurah Kecamatan
Cilongok Banyumas. Tangisan haru membuncah di sudut mata Tasripin saat segepok
uang bantuan Presiden SBY diserahkan oleh Hariyanto.
“Ini dari Bapak
Presiden, digunakan sebaik-baiknya. Sekolah yang rajin ya,” ujar Hariyanto saat
menyerahkan segepok uang yang terbungkus dalam amplop coklat itu, Jumat (19/4).
Hariyanto diutus khusus Presiden SBY untuk melihat
kondisi Tasripin. Ia datang dari Jakarta menggunakan kereta api.
Dari Purwokerto, Hariyanto langsung meluncur ke
rumah Tasripin yang jaraknya mencapai 22 kilometer. Untuk menuju ke rumah
Tasripin, harus menempuh jalan yang sangat terjal dan membahayakan. Terutama saat
hujan turun.
Kepada Hariyanto, Tasripin mengungkapkan mengapa ia
menangis. “Saya senang. Terimakasih bantuannya,” kata bocah 12 tahun yang merawat
ketiga adiknya sendirian itu. Ibunya sudah meninggal dan ayahnya bekerja di
Baturraden.
Sebelum kembali ke rumahnya, Tasripin dan adiknya
sempat diinapkan di Hotel Wisata Niaga. Berbagai jajanan yang tak pernah ia
cicipi, dicobanya. Termasuk es krim yang baru pertama kali ia nikmati. “Ini
baru pertama kali saya makan es krim,” kata Dandi, adik Tasripin.
Selama di Purwokerto, penampilan Tasripin dan
adiknya bertambah bersih. Tak kusut lagi. Pakaian yang dikenakan juga
berganti-ganti.
ARIS ANDRIANTO
Tasripin Senang Dihadiahi Kambing
Bantuan terus mengalir kepada Tasripin. Mulai dari
barang-barang hingga uang puluhan juta rupiah. Tapi, Tasripin mengaku paling
suka mendapat bantuan kambing.
“Wah senang
sekali bisa dapat kambing,” kata Tasripin, Jumat (19/11).
Tasripin, 12
tahun, bocah asal Desa Gunung Lurah Kecamatan Cilongok Banyumas harus mejaga
dan menjadi kepala keluarga untuk ketiga adiknya. Ibunya sudah meninggal dunia
saat menambang pasir. Sementara kakak tertuanya dan ayahnya bekerja di
Kalimantan.
Saat ini Tasripin menginap di Hotel Wisata Niaga
Purwokerto. Rumahnya direnovasi tentara agar layak dihuni. Ayahnya sedang dalam
perjalanan pulang dari Kalimantan.
Tasripin mengaku sangat kangen dengan ayahnya. Ia
tak sabar ketemu ayah yang sudah meninggalkannya selama delapan bulan. “Saya
ingin bareng bapak lagi di rumah,” katanya.
Komandam Kodim 0701 Banyumas, Letkol Infantri Helmi
Tachejadi Soerjono saat menjenguk Tasripin di hotel mengatakan, Tasripin akan
dibawa kembali ke rumah setelah renovasi. “Hari ini Tasripin akan dibawa
kembali ke rumah agar dia bisa menyesuaikan dengan lingkungannya,” kata Helmi.
Ia mengatakan renovasi rumah sudah berjalan sekitar
90 persen. Ia sudah meminta Tasripin untuk melanjutkan sekolah agar masa
depannya cerah.
Masih menurut Helmi, salah seorang staf khusus
kepresidenan akan mengunjungi rumah Tasripin. “Nanti siang aka nada rombongan
dari staf khusus presiden,” katanya.
Helmi menambahkan, ia kaget mendengar Tasripin belum
pernah main ke Purwokerto. Padahal, jarak ibu kota Kabupaten Banyumas itu hanya
22 kilometer dari rumah Tasripin. “Dia senang sekali bisa jalan-jalan ke kota,”
katanya.
Pesan SBY untuk Tasripin
PURWOKERTO – Melalui staf khusus Presiden Bidang Pangan
dan Energi, Hariyanto, Presiden SBY menitipkan pesan untuk Tasripin. Presiden meminta
agar Tasripin melanjutkan sekolahnya.
“Saya bangga dengan kekuatan dan keteguhan Nak
Tasripin menghidupi ketiga adik-adiknya,” ujar Presiden SBY seperti ditirukan
Haryanto, Jumat (19/4).
Haryanto melanjutkan Presiden mengaku terenyuh
dengan perjuangan Tasripin. Hanya saja, kata Hariyanto, Tasripin diminta
Presiden untuk melanjutkan sekolah.
Ia juga meminta pemerintah desa dan pemerintah daerah
untuk lebih memperhatikan rakyatnya. “Kasus seperti ini kan tidak hanya satu
dua, pasti ada yang lainnya,” kata dia.
Menjawab pertanyaan Hariyanto, Tasripin bertekad
untuk melanjutkan sekolah. Tasripin sendiri keluar dari sekolah saat ia kelas
tiga SD karena harus mengurus adik-adiknya. “Saya ingin melanjutkan sekolah dan
bercita-cita menjadi guru,” kata Tasripin.
Tasripin mengaku bersyukur mendapat bantuan segepok
bantuan uang dari Presiden SBY. Ia sendiri
mengaku tak menyangka mendapat bantuan dari Presiden SBY.
Hanya saja, saat ditanya siapa Presiden Indonesia.
Tasripin tampak gagap. Ia tak hapal nama presidennya. Baru setelah dibimbing,
ia menjawab “Bambang Sudiyono,” ujar Tasripin, mengacu pada nama Presieden Susilo
Bambang Yudhoyono.
ARIS ANDRIANTO