PURWOKERTO – Sejumlah aktifis Badan Eksekutif
Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman
Purwokerto menggelar aksi diam di depan patung Jenderal Soedirman. Mereka menuntut
dosen, karyawan dan senat universitas untuk segera menyikapi sejumlah kasus
yang sedang membelit Unsoed termasuk kasus korupsi yang saat ini sedang
ditangani Kejaksaan Negeri Purwokerto.
Ia mengatakan, tuntutan mahasiswa sudah sangat
jelas. Mereka meminta agar kejaksaan bisa menyelesaikan kasus korupsi di Unsoed
hingga akar-akarnya.
Bertele-telanya penyelesaian kasus ini, kata dia,
bisa menghambat pembicaraan nominal Uang Kuliah Tunggal. Padahal, nominal uang
kuliah itu saat ini sedang ditunggu-tunggu mahasiswa.
Koordinator Aksi, Pendy Widjanarko menambahkan,
Kementerian Pendidikan harus segera turun tangan untuk menyelesaikan kasus di
Unsoed. “Gerakan bersih-bersih dari kasus korupsi di Unsoed harus didukung
semua pihak,” katanya.
Ia mengaku kecewa dengan sikap tiarap dosen dan guru
besar menyikapi masalah ini. Mereka, kata dia, dinilai mencari aman dan tak mau
ambil resiko untuk ikut membersihkan kampus dari perilaku koruptif.
Ia berharap, Inspektorat Jenderal Kemendikbud,
Haryono Umar, yang saat ini sedang menelisik dugaan kasus korupsi di Unsoed
segera mengambil tindakan tegas. “Manajemen
keuangan di Unsoed sangat tidak efisien dan transparan, semoga Irjen bisa
memperbaikinya,” kata dia menegaskan.
Haryono Umar sendiri mengatakan, dia bersama timnya
khusus mendatangi Unsoed untuk mengaudit sistem keuangan di Unsoed. “Pemberitaan
soal kasus korupsi di Unsoed yang membuat kami datang ke sini,” katanya.
Ia sendiri mengaku diperintah Menteri Pendidikan
Muhamad Nuh untuk mengaudit sistem akuntansi di Unsoed. Ia datang bersama tiga
orang lainnya dan akan berada di Unsoed selama dua hari.
0 komentar:
Posting Komentar