BEM Unsoed: Ini Momentum Pembersihan Kampus

PURWOKERTO – Sejumlah aktifis dari Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa se-Universitas Jenderal Soedirman menggelar aksi di depan rektorat kampus itu. Mereka mendesak kejaksaan untuk membersihkan Unsoed dari para koruptor. Saat ini, kampus itu sedang didera kasus korupsi karena rektornya, Edy Yuwono sudah ditetapkan sebagai tersangka.

“Ini momentum bersih-bersih Unsoed dari perilaku koruptif, jangan hanya rektor, tapi semua pejabat yang di masa lalu terindikasi korupsi juga harus dibasmi,” kata Koordinator Aksi, Gelar S Ramdhani, Rabu (13/3) dalam orasinya.

Ia mengatakan, Unsoed sebagai perguruan tinggi negeri seharusnya bebas dari praktek-praktek korupsi. Ia mencontohkan, penerimaan mahasiswa baru biasa menjadi ladang pundi-pundi upeti bagi dosen dan pejabat Unsoed.

Selain itu, rekruitmen dosen juga disinyalir penuh praktek manipulasi dinasti pejabat Unsoed. Belum lagi potongan dana-dana penelitian oleh pejabat Unsoed.

Saat ini Kejaksaan Negeri Purwokerto sedang mengusut dugaan kasus korupsi kerjasama Unsoed dengan PT Aneka Tambang. Potensi kerugian negara mencapai Rp 2 miliar dari total nilai proyek senilai Rp 5,8 miliar.

Presiden BEM Unsoed Firman Nugraha mengatakan, BEM nuntut dosen, karyawan dan senat universitas untuk segera menyikapi sejumlah kasus yang sedang membelit Unsoed termasuk kasus korupsi yang saat ini sedang ditangani Kejaksaan Negeri Purwokerto. “Kami mendesak agar senat fakultas dan universitas segera bersikap, jangan biarkan masalah berlarut-larut,” kata dia.

Ia mengatakan, tuntutan mahasiswa sudah sangat jelas. Mereka meminta agar kejaksaan bisa menyelesaikan kasus korupsi di Unsoed hingga akar-akarnya.

Bertele-telanya penyelesaian kasus ini, kata dia, bisa menghambat pembicaraan nominal Uang Kuliah Tunggal. Padahal, nominal uang kuliah itu saat ini sedang ditunggu-tunggu mahasiswa.