Jumat, 15 Maret 2013

Pelaku Wisata Dieng Keluhkan Akurasi Pemberitaan Media




BANJARNEGARA – Semburan gas di Kawah Timbang Desa Sumberejo Batur Banjarnegara ternyata berdampak pada tingkat kunjungan wisata di kawasan Dieng. Padahal, jarak antara kedua tempat itu cukup jauh dan dinyatakan aman dari gas beracun.

“Berita banyak yang tidak akurat, seharusnya ada penjelasan mengenai letak geografis keduanya,” kata Ketua Kelompok Sadar Wisata Dieng Pandawa, Alif Faozi, Jumat (15/3).

Ia mengatakan, jarak antara obyek wisata Dieng dengan lokasi kawah cukup jauh sekitar 17 kilometer. Dalam sejarahnya, kata dia, gas beracun dari Kawah Timbang tak akan sampai ke lokasi wisata.

Menurut dia, banyak pemberitaan media yang tidak akurat dan cenderung sensasional sehingga membuat calon wisatawan takut. Ia menambahkan, jarak luncuran gas beracun saat ini hanya 500 meter dari bibir kawah sehingga sama sekali tak menyentuh kawasan wisata.

Ia menambahkan, Dieng memiliki kawsan yang sangat luas mencakup tiga kabupaten. “Sejumlah calon wisatawan yang sebelumnya telah merencanakan berkunjung ke Dieng dan sudah memesan penginapan, akhirnya menunda kunjungannya,” kata dia.

Masih menurut Alif, pada 2011 lalu saat Kawah Timbang mengeluarkan gas beracun, tingkat kunjungan wisata turun hingga 80 persen. Padahal, pada Juni nanti di kawasan Candi Arjuna akan digelar ritual tahunan pemotongan rambut gimbal yang bertajuk Dieng Culture Festival.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Surono mengatakan, seluruh kawasan wisata di Dieng aman untuk dikunjungi. “Yang berbahaya hanya Kawah Timbang dan itupun jauh dari lokasi wisata,” kata dia.

Ia mengimbau agar calon wisatawan tak usah takut untuk datang ke Dieng. Di kawah lainnya, kata dia, juga aman untuk dikunjungi.

Ia menambahkan, pada Jumat pagi terjadi gempa yang dirasakan di sekitar Kawah Timbang. "Gempa terasa, sehingga masyakarat yang beraktifitas di ladang berlarian pulang ke rumah masing-masing," katanya.

Menurut dia, petugas diinstrusikan melakukan pengukuran gas pada jarak 250 demi keselamatan. Kemarin, kata dia, pengukuran dilakukan pad ajarak 150 meter.

Surono menambahkan, sejauh ini Dieng masih berstatus Waspada, namun bisa sewaktu-waktu dinaikkan menjadi Siaga jika aktivitasnya terus naik. Aktivitas Kawah Timbang saat ini sudah lebih tinggi dibandingkan tahun 2011. "Semoga Dieng masih tetap Waspada, tidak perlu dinaikkan menjadi Siaga," katanya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Banjarnegara, Tursiman mengatakan, ia sudah mengusulkan  penambahan tabung oksigen untuk mendukung aktivitas pemantauan dan pengukuran gas beracun Kawah Timbang. “Saat ini hanya ada empat, kami usulkan untuk ditambah,” katanya.

Dengan adanya penambahan tabung oksigen tersebut, dia mengharapkan, kegiatan pemantauan dan pengukuran gas beracun di Kawah Timbang, akan lebih mudah dilakukan. Berdasarkan hasil pemantauan, kata dia, panjang luncuran uap air berwarna putih yang dikeluarkan Kawah Timbang pada Jumat pagi terpantau hanya sepanjang 60 meter ke arah selatan atau lebih pendek dibanding hari Kamis yang mencapai 100 meter.

0 komentar:

Posting Komentar